Kamu Mudik Lewat Pantura? Jangan Lupa Icip 3 Kuliner Lezat Ini

Kabupaten Batang, yang berada di Provinsi Jawa Tengah mempunyai beberapa kuliner khas, yang tentu saja dapat mengobati rasa lapar kamu, mulai makanan berat sampai makanan ringan. Saat kamu melewati panjangnya jalur pantura, jangan lupa mampir untuk mencicipi hidangan khas Batang yang sangat menggugah selera.

Untuk hidangan beratnya ada lontong lemprak.

Menurut Bupati Batang, Wihaji, resep lontong ini merupakan resep turun-temurun yang diwarisi orang Batang, sepanjang pantura. Kamu akan melihat sepanjang pantura, kalau ada yang menjual lontong lemprak jelas itu orang Batang. Cirinya disajikan lesehan ‘ngelemprak’

Makanan lezat tersebut berisikan opor ayam kampung, dengan tahu rebus, lontong, dan kuah yang terbilang banyak. Sekilas mirip seperti opor, namun dengan kuah yang banyak seperti lontong sayur. Kuahnya berwarna kuning keputihan, ada rasa areh dari santan yang menyatu dengan kuahnya. Soal rasa tentu jangan ditanya;d gurih santan berpadu dengan sambal di kuahnya begitu gurih. Lontong dalam hidangan ini pun terbilang lembut.

Coba juga emping melinjonya yang lezat

Untuk pendamping lontong lemprak, Batang mempunyai emping atau kripik berbahan dasar melinjo yang cukup terkenal. Emping melinjo di Batang langsung diolah secara rumahan di beberapa desa, Desa Limpung. Emping di desa ini menjadi komoditi perdagangan utama ke Batang, kota-kota di Jawa Tengah, bahkan ekspor. Kamu bisa membawa emping khas Batang yang gurih sebagai oleh-oleh.

Tutup dengan menyantap surabi!

Selesai makan, kamu bisa menikmati hidangan penutup berupa surabi. Surabi khas Batang ini memiliki nama surabi kali beluk, yang berasal dari Desa Kali Beluk. Surabi ini dibuat dengan dua macam, yakni gurih dengan bahan kelapa, dan manis dengan bahan gula merah. Keduanya diolah memakai arang yang menghasilkan aroma khas. Bicara soal ukuran, besarnya surabi ini tak seperti lazimnya surabi di Jawa Barat, atau Solo, namun lebih besar diameternya, sekitar 30 centimeter. Cara menikmatinya dengan dibagi empat. Teksturnya empuk, seperti adonan martabak. Aroma gula merah dan kelapa menyeruak, menggoda yang ingin menyantapnya.

Jadi, sudah siap mampir ke Batang? Dan satu hal lagi, jangan lupa bawa Bakpia Mutiara untuk oleh-oleh ya… dijamin orang-orang yang kamu beri akan langsung gembira 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *