5 Tips Penting Untuk Memotret Api Biru di Kawah Ijen, Banyuwangi

Api biru di Gunung Ijen, Jawa Timur, sering dicari oleh wisatawan dan backpacker yang suka fotografi. Karena gas belerang yang keluar dari gunung bercampur dengan oksigen dan menyala menjadi nyala biru neon yang semarak. Sayangnya, fenomena blue fire, yang hanya terjadi di dua tempat di dunia, Indonesia dan Islandia, tidak selalu muncul sepanjang hari.
 
Berikut adalah beberapa tips dari Bakpia Mutiara Jogja untuk berburu api biru Gunung Ijen untuk memastikan bahwa kamu memiliki perjalanan yang enyenangkan.
 

1. Mulai mendaki saat tengah malam

 
Waktu terbaik untuk melihat api biru adalah di tengah malam karena ketika langit gelap, warna biru akan muncul lebih jelas. Berangkat sekitar jam 1 pagi. Mungkin perlu waktu sekitar dua jam untuk mencapai tempat api biru. Api biru akan berkurang ukurannya sekitar jam 5 pagi, jadi jangan sampai terlambat.
 

2. Pilih musim kemarau

 
Selama musim hujan, api biru Gunung Ijen tidak begitu terang, sedangkan pada musim kemarau api lebih besar. Musim kemarau, antara Juli dan September, adalah waktu terbaik untuk mendaki Gunung Ijen. Jalur gunung berpasir akan kering, karenanya tidak akan licin dan lebih aman bagi pengunjung.
 

3. Bersiap secara fisik

 
Untuk mengejar api biru di Gunung Ijen, kamu harus cukup bugar. Meski terkenal sebagai gunung bagi wisatawan, ketinggian Gunung Ijen tidak bisa diremehkan. Mendaki gunung ini cukup melelahkan, oleh karena itu persiapan fisik yang baik dengan berolahraga dan menghidrasi adalah hal yang penting.
 

4. Siapkan peralatan terbaik

 
Tontonan api biru Gunung Ijen menuntut wisatawan untuk menggunakan peralatan sebaik mungkin. Jangan lupakan kamera dan peralatan yang menyertainya seperti tripod. Karena pendakian dilakukan pagi-pagi sekali, jangan lupa membawa senter. Lebih baik menggunakan senter yang dipasang di helm untuk memungkinkan gerakan yang lebih mudah. Selain itu, udara di Gunung Ijen cukup dingin, jadi mengenakan pakaian hangat, jaket, kaus kaki, dan sarung tangan adalah ide yang bagus. Medan berpasir juga harus diatasi dengan memilih alas kaki yang nyaman dengan pegangan.
 

5. Hindari musim liburan

 
Jangan heran jika Gunung Ijen penuh sesak dengan wisatawan baik lokal maupun asing karena namanya terkenal di seluruh dunia. Tempat ini sepanjang hari penuh sesak, terutama selama musim liburan. Yang terbaik adalah mencadangkan tanggal kunjungan ketika kebanyakan orang tidak berlibur untuk memastikan pengalaman yang lebih menyenangkan.
 
Jadi, sudah siap ke Kawah Ijen?