Kalau Kamu Seorang Traveler Milenial, 4 Tips Ini Harus Diperhatikan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh penyedia teknologi perjalanan Amadeus, ada empat hal yang menjadi ciri generasi milenial ketika melakukan traveling. Laporan itu melibatkan 6.870 responden di 14 negara dengan komposisi 45 persen generasi milenial.
 
Tak ada yang salah untuk menjadi traveler milenial, asal kamu tahu tips berikut ini:
 

1. Berbagi anggaran untuk mengurangi pengeluaran

Sebanyak 42 persen dari generasi milenial mengaku telah menggunakan aplikasi, biasanya untuk transportasi dan akomodasi. Generasi milenial yang menggunakan aplikasi paling banyak ketika bepergian datang dari India dan yang paling sedikit dari Jepang. Sekitar 35 persen dari pelancong generasi milenialdari Indonesia kebanyakan tertarik pada rekomendasi yang dapat membuat perjalanan mereka lebih nyaman, diikuti dengan rekomendasi yang dapat memberi mereka pengalaman baru (30 persen). Mayoritas milenial Indonesia, atau 34 persen, memilih untuk dihubungi melalui media sosial untuk informasi turis, daripada email (19 persen).
 

2. Keluarga dan teman-teman memengaruhi kebiasaan bepergian

Sebagian besar milenium Indonesia menjawab bahwa keluarga dan teman adalah sumber informasi utama mereka ketika datang untuk bepergian, diikuti oleh situs pemesanan online atau perjalanan dan saluran media sosial. Yang mengejutkan, generasi millenial menempatkan selebriti dan influencer media sosial di posisi terendah, bahkan lebih rendah dari brosur dan instruksi perjalanan.
 

3. Brave tourists

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi millennial memiliki kecenderungan untuk menghindari tujuan di mana serangan teror, demonstrasi politik atau sosial diketahui terjadi, atau tujuan yang mungkin dipengaruhi oleh bencana alam, seperti gempa bumi. Sementara 59 persen milenial akan menghindari destinasi yang mungkin terpengaruh oleh bencana alam, hanya 51 persen dari milenium memiliki pendapat yang sama.
 

4. Generasi Millenial tidak selalu terbuka untuk informasi baru

Penelitian menemukan bahwa milenium Taiwan, dengan 76 persen, dan Indonesia, dengan 75 persen, adalah yang paling terbuka terhadap informasi dari agen perjalanan. Sementara itu, 45 persen dari Selandia Baru dan 33 persen dari Jepang adalah yang paling tertutup terhadap informasi dari agen perjalanan.