Empat Fakta Bakpia Pathuk yang Harus Kamu Ketahui

Bakpia pathuk adalah salah satu panganan tradisional yang identik dengan Yogyakarta. Bahkan, ketika seseorang berlibur ke Jogja maka bakpia akan jadi oleh-oleh nomor satu yang dibawa pulang ke rumah. Namun tahukah kamu, sesungguhnya bakpia bukanlah panganan asli Yogyakrta.

Tak hanya itu, awalnya isian bakpia pathuk bukanlah kacang hijau, keju, kumbu hitam, dan lain sebagainya. Lalu apa isian bakpia pada zaman dahulu? Temukan jawabannya lewat ulasan empat fakta bakpia pathuk berikut ini.

  1. Asal Muasal Bakpia Datang dari Cina

Bakpia bukan panganan asli Yogyakarta. Merangkum berbagai sumber, disebutkan bahwa kemunculan bakpia di Yogyakarta bersamaan dengan datangnya pedagang imigran dari China pada abad ke 20.

Dalam bahasa Tiongkok, bakpia dikenal dengan nama “tok luk pia’ yang berarti kue pia kacang hijau. Selain itu, bakpia juga disebut berasal dari kata ‘bak’ dan ‘pia’. Kata ‘bak’ berarti daging babi dan kata ‘pia’ berarti kue dengan bahan dasar tepung.

  1. Diganti dengan Isian Kacang Hijau

Pelopor bakpia dengan isian kacang hijau adalah Kwik Sun Kwok yang konon merupakan pemilik Bakpia Pathok 75. Kreasi bakpia dengan isian kacang hijau disebabkan karena masyarakat Yogyakarta yang beragama Islam.

Kepopuleran bakpia isian kacang hijau meningkat ketika kesulitan ekonomi menimpa keluarga Tionghoa. Kondisi ini memaksa keluarga Tionghoa menjual bakpia yang disesuaikan dengan kultur masyarakat Yogyakarta.

  1. Berkembang Pesat di Wilayah Pathuk

Jika kamu pernah berlibur ke Jogja tentu pernah mendengar istilah bakpia Pathuk. Penyebutan ini merujuk pada salah satu wilayah di Yogyakarta yang disinyalir sebagai sentra bakpia. Lazimnya bakpia Pathuk juga diikuti dengan angka seperti 75,25 dan lain sebagainya. Ternyata angka tersebut merujuk pada nomor rumah tempat bakpia diproduksi.

  1. Makin Populer karena Disebarluaskan oleh Sonder

Di masa awal bakpia hanya diproduksi oleh keluarga-keluarga Tionghoa. Namun, mantan pegawai bakpia 75, Suwarsono alias Sonder menyebar luaskan cara pembuatan bakpia kepada masyarakat luas. Sejak saat itu, di kawasan Pathuk mulai bermunculan berbagai industri bakpia skala rumahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *