Merayakan Tahun Baru Dengan Traveling? Jaga Lingkungan Dengan 5 Hal Ini

Hampir 1,2 juta orang melakukan perjalanan internasional setiap tahun. Pariwisata tidak diragukan lagi memiliki dampak positif pada ekonomi global. Sektor pariwisata berkontribusi 10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global. Namun, World Wide Fund for Nature (WWF) mencatat bahwa perjalanan massal telah menyebabkan kerusakan lingkungan, karena kebanyakan wisatawan tidak sadar lingkungan.

Selain itu, moment pergantian tahun juga menjadi salah satu faktor rusaknya lingkungan oleh wisatawan. Untuk itu, di sini Bakpia Mutiara Jogja akan memberikan 5 langkah untuk menjadi wisatawan yang lebih sadar lingkungan.

1. Pilih moda transportasi yang tepat

Salah satu cara untuk melakukan perjalanan lebih ramah lingkungan adalah dengan mengambil penerbangan langsung, memungkinkan  jejak karbon lebih minimum. Pilihan lain adalah memilih untuk terbang di pesawat yang lebih hemat energi. Wisatawan juga dapat menghitung jejak karbon mereka di aplikasi seperti MyClimate, yang juga menawarkan saran pengimbangan karbon.

2. Pilih akomodasi yang ramah lingkungan

Ada semakin banyak pilihan untuk akomodasi ramah lingkungan. Jenis akomodasi ini biasanya menggunakan energi terbarukan, memiliki sistem pengelolaan limbah yang efektif atau dibangun dengan bahan yang dapat diperbarui. Hotel-hotel ramah lingkungan ini juga akan disertifikasi oleh Dewan Pariwisata Berkelanjutan Global.

3. Pilih agen perjalanan yang sesuai dengan standar lingkungan

Ketika menjadwalkan perjalanan dan memilih untuk menggunakan agen perjalanan, cobalah mencari salah satu yang sesuai dengan standar lingkungan. Aspek perjalanan yang berbeda untuk diingat dapat mencakup unsur-unsur seperti perlindungan satwa liar, mendukung masyarakat adat dan mempekerjakan pemandu lokal yang akrab dengan hukum setempat.

4. Mendukung pertumbuhan ekonomi lokal

Cobalah untuk mengunjungi daerah-daerah di mana penduduk setempat diberdayakan untuk mengelola tanah dan sumber daya alam mereka, seperti kawasan margasatwa dan taman lautnya. Di sana, kedatangan turis akan memiliki dampak positif dengan transaksi moneter yang masuk secara langsung menguntungkan ekonomi lokal.

5. Berhati-hatilah dalam memilih oleh-oleh

Tergoda dengan gading atau gelang antik yang terbuat dari karang hitam? Pikirkan dua kali untuk membelinya. Hanya karena barang tersebut dijual, bukan berarti itu legal. Beberapa produk, seperti aksesoris kulit penyu, bulu gading atau bulu dekoratif yang terbuat dari tanaman yang dilindungi dan spesies yang terancam punah diperdagangkan secara ilegal. Barang-barang ini juga dapat diklasifikasikan sebagai produk yang diburu yang dihasilkan dari penyiksaan hewan. Sebelum membeli souvenir, pastikan untuk bertanya tentang barang tersebut, seperti terbuat dari apa dan dari mana asalnya.