Keindahan Wisata Candi Sojiwan Serta Sejarahnya

Wisata Candi Sojiwan, mungkin belum banyak yang pernah mendengar nama Candi Sojiwan ini, apalagi kalau ditanya soal letaknya di mana. Ya benar, Candi Sojiwan memanglah tak sepopuler Candi Prambanan, apalagi Candi Borobudur. Sebenarnya letak candi ini tak jauh dari Candi Prambanan, kalau berjalan kaki mungkin hanya sekitar setengah jam, ncandi yang baru selesai dipugar pada tahun 2011 ini masih sangat baru dibanding dengan candi-candi lainnya. Yang paling menarik dari candi ini adalah bentuk candi ini yang mirip dengan Candi Prambanan, tinggi dengan bentuk seperti piramid diatasnya, namun bagian atas candi berupa stupa-stupa mirip yang ada di Candi Borobudur. Bisa dibilang candi ini seperti  “perkawinan” antara Candi Prambanan dengan Candi Borobudur.

Candi ini berada dalam kompleks yang cukup luas dengan taman yang asri dan terpelihara dengan rapi. Ternyata memang kompleks ini baru diresmikan setelah dipugar ulang pada bulan Desember 2011 lalu oleh Mendikbud Mohammad Nuh. Mulanya candi ini hanyalah berupa bangunan setengah jadi  yang nampak seperti tumpukan batu saja. Mulai tahun 1996, candi ini mulai direkonstruksi, namun malah runtuh akibat gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta dan sekitaranya pada bulan Mei 2006. Setelah gempa, candi ini dibongkar ulang untuk kembali direkonstruksi hingga berbentuk seperti sekarang ini. Kompleks candi ini terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Untuk dapat memasuki candi ini, Anda cukup mengisi buku tamu dan membayar seikhlasnya.

Candi Sojiwan merupakan monumen dari jaman Dinasti Mataram Kuno abad ke VIII – X yang dibangun oleh Raja Balitung sebagai bentuk penghormatan untuk neneknya Nini Haji Rakryan Sanjiwana yang beragama Budha. Relief yang berada di kaki Candi Sojiwan memuat ajaran moral agama Budha dalam bentuk cerita binatang atau fabel. Di antara relief ini ada relief yang menggambarkan seekor kera yang menyiasati buaya sehingga bisa menyeberang sungai, mungkin mirip cerita kancil yang sudah kita kenal. Ada pula relief yang menggambarkan perlombaan antara garuda dan kura-kura.

Di sisi bangunan utama Wisata Candi Sojiwan terdapat dua deret struktur Candi Perwara Stupa. Salah satu candi ini telah direkonstruksi dengan bentuk stupa yang lebih langsing dibandingkan dengan stupa Candi Borobudur. Selain itu, stupa ini berbentuk padat, dan tidak berisi patung Budha seperti stupa Candi Borobudur. Ada juga struktur parit keliling di sekitar Candi Sojiwan. Pengunjung pun juga bisa menyaksikan tumpukan batu-batu purbakala yang belum bisa direkonstruksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *